Selasa, 25 Juni 2013

Analisis SWOT PT PERTAMINA (Persero)

Analisis SWOT PT Pertamina (Persero) A. Strength : 1. Penjualan produk relatif mudah, karena brand/merk Pertamina sangat kuat dan menguasai pangsa pasar LPG. 2. Perusahaan merupakan pelopor jenis usaha jasa yakni LPG Pertamina. 3. Salesman Perusahaan dapat diandalkan dan sudah teruji selama 5 tahun. 4. Kualitas pelayanan kepada pelanggan memuaskan. 5. Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas seta berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik. B. Weakness : 1. Ketergantungan pasokan pada satu pemasok, sehingga apabila terjadi keterlambatan pasokan produk akan mengganggu operasional perusahaan. 2. Pada saat Perusahaan mulai berkembang mengalami kekurangan modal kerja, sehingga tidak dapat melaksanakan sistem Iron Stock (Persediaan Minimum). 3. Hasil produksi mengakibatkan limbah yang sangat merugikan bagi masyarakat sekitar. 4. Masih minimnya alat-alat produksi sehingga hasil bahan mentah masih harus diolah kembali ke luar negeri untuk menjadi minyak matang. 5. Masih banyak SDM yang belum terampil sehingga harus dilatih agar bisa mengolah sendiri C. Opportunity : 1. Peluang untuk menaikkan strata keagenan menjadi Agen LPG Pertamina. 2. Peluang untuk menjadi Agen LPG Pertamina kemasan 3 kg yang baru saja di-launching Pertamina sebagai produk konversi pengganti Minyak Tanah. 3. Peluang untuk berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja. 4. Jaringan ratusan outlet pelanggan dapat dieksplorasi untuk menjual produk selain LPG Pertamina. 5. Saat ini perusahaan bidang jasa mendapat prioritas kucuran Kredit Modal Kerja dari Perbankan Indonesia. D. Threat : 1. Persaingan yang tajam di antara sesama Sub Agen LPG Pertamina. 2. Pencabutan ijin Sub Agen LPG Pertamina apabila melakukan pelanggaran peraturan-peraturan keagenan. 3. PT Pertamina sepakat untuk mengakiri kerjasama dengan Mitsui & Co., Ltd. Mitsui dalam Proyek RFCC di Refinery Unit IV Pertamina. 4. Sudah banyak pendirian perusahan minyak berasal dari perusahaan asing di Indonesia seperti Shell dan Petronas. 5. Persaingan dalam pemasaran dengan perusahaan asing untuk menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Penjualan Produk Pertamina BBM Industri & Marine Merupakan satu Divisi di Direktorat Pemasaran dan Niaga, Divisi Pemasaran BBM dengan tugas pokok menangani semua usaha marketing dan layanan jual Bahan Bakar Minyak kepada konsumen Industri dan Marine. BBM yang tersedia meliputi Minyak Solar (High Speed Diesel), Minyak Diesel (Industrial/Marine Diesel Oil), dan Minyak Bakar (Industrial/Marine Fuel Oil). Saat ini konsumen BBM Pertamina di sector Industri dan marine mencapai lebih dari 4500 konsumen, tersebar diseluruh daerah di Indonesia. Beberapa Pelanggan utama kami adalah PT. PLN (Persero), TNI/POLRI, Industri Pertambangan, Industri Besi Baja, Industri Kertas, Industri Makanan, Industri Semen, Industri Pupuk, Kontraktor Kontrak Kerja Sama, transportasi lair dan industri lainnya Di bidang Marine, kami fokus dalam meningkatkan volume penjualan. Dan memperluas area dan lokasi layanan BBM Pertamina di semua Pelabuhan penting di Indonesia. Kelebihan utama BBM Pertamina adalah adanya jaminan ketersediaan dan supply BBM. Pertamina memiliki jaringan yang luas diseluruh daerah dan pelosok di Indonesia yang didukung oleh dan 7 kilang milik Pertamina maupun sumber dari luar negeri, sarana dan prasarana angkutan BBM yang lengkap, serta lebih dari 120 lokasi Depot, Terminal Transit dan Instalasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Mutu produk BBM dan kualitas serta kuantitas layanan yang terjamin serta memenuhi standard Internasional . Pelumas Bisnis pelumas adalah usaha yang prospektif mengingat PERTAMINA merupakan Market Leader pasar pelumas dalam negeri selama lebih dari 30 tahun. Bisnis Pelumas PERTAMINA terdiri atas bisnis dalam negeri untuk segmen retail maupun segmen industri, dan bisnis pelumas luar negeri. Di samping produk jadi, Pelumas PERTAMINA juga melayani kebutuhan Base Oil Group I dan Base Oil Group III (mulai medio 2008). Pangsa pasar kami saat ini mencapai 54% di segmen retail dan 58% di segmen industri. Untuk segmen retail di dalam negeri, Pelumas PERTAMINA memasarkan lebih dari 17 Brand, sementara untuk segmen industri sebanyak 18 Brand. Untuk pasar luar negeri, PERTAMINA memasarkan 3 Brand yang merupakan extension dari Brand di dalam negeri. Untuk Lube Base Oil, PERTAMINA memasarkan 5 jenis kekentalan untuk LBO Group I, dan 2 jenis kekentalan untuk LBO Group III. Pemasaran Pelumas PERTAMINA di dalam negeri, didukung oleh 7 Sales Region, 180 Agen Pelumas, dan 45 OliMart, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Gas Domestik Sejak 1968, Unit Gas Domestik telah berkomitmen untuk melayani seluruh masyarakat Indonesia dengan menyediakan LPG sebagai bahan baku dan bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, komersial dan industri dengan menggunakan brand "Elpiji". Akhir-akhir ini, Elpiji menjadi lebih dikenal dan dekat dengan masyarakat dengan adanya program Pemerintah untuk mengkonversi Minyak Tanah ke Elpiji, yang ternyata telah terbukti lebih ekonomis, efisien dan ramah lingkungan dibanding Minyak Tanah. Dalam era "Langit Biru", Unit Gas Domestik memegang peranan penting dalam menyukseskan program ini. Disamping Elpiji, sejak tahun 1987 Unit Gas Domestik juga telah mensuplai bahan bakar gas dengan menggunakan CNG (Compressed Natural Gas), dibawah brand "BBG". "Musicool", hidrokarbon refrigerant yang ramah lingkungan, yang telah diluncurkan pada tahun 2004, menjadi satu bukti dari komitmen kami untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik dengan menjaga lapisan ozon dari kerusakan dan Efek Pemanasan Global. Saat ini, diversifikasi energi merupakan suatu keharusan dalam rangka mengantisipasi krisis minyak bumi yang disebabkan adanya kecenderungan penurunan cadangan minyak bumi. Bersama dengan Penelitian dan Laboratorium PT. Pertamina (Persero), Unit Gas Domestik mengembangkan LPG untuk transportasi atau LGV (Liquefied Gas for Vehicle) dibawah brand "Vi-Gas" dan GPC (Gassified Petroleum Condensat), yang juga dapat dipakai sebagai bahan bakar untuk memasak seperti Elpiji. Perbaikan yang berkelanjutan terus menerus selalu dilakukan oleh Unit Gas Domestik dalam mengembangkan produk-produknya, didukung oleh infrastruktur yang handal dan keinginan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik serta memberikan dukungan terbaik bagi pemerintah Indonesia, masyarakat, dan lingkungan. Pelayanan dan produk-produk yang terbaik dapat diartikan sebagai kepuasan pelanggan yang diharapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang berkualitas. Niaga Divisi Niaga adalah divisi yang bernaung dibawah Direktorat Pemasaran & Niaga dengan bisnis inti melakukan ekspor-impor dan penjualan domestik untuk Minyak mentah, BBM, dan produk Petrokimia, dengan nilai uang atau revenue yang dikelola sekitar 135 trilyun rupiah pertahun. Bisnis ekspor-impor dan penjualan domestik tersebut dikelola melalui 3 (tiga) Fungsi dibawahnya, yakni Unit Usaha Minyak Mentah & BBM, Unit Usaha Niaga Non BBM, dan fungsi perencanaan, evaluasi dan pengembangan serta koordinasi yakni Fungsi Reneval Niaga. Bisnis inti Niaga Minyak mentah & BBM adalah melakukan trading dibidang impor BBM sekitar 120.000.000 (seratus duapuluh juta) Barrel per tahun dan ekspor Minyak mentah sekitar 7.000.000 (tujuh juta) Barrel per tahun, serta mengekspor produk minyak 33.000.000 Barrel per tahun, yang terdiri dari produk Naphta 3.600.000 Barrel per tahun, produk Decant Oil sekitar 2,600.000 (dua juta enam ratus ribu) Barrel per tahun dan sekitar 26.800.000 (dua puluh enam juta delapan ratus ribu) Barrel pertahun, yang bersumber dari kilang Unit Pengolahan PERTAMINA. Sedangkan bisnis inti Niaga Non BBM adalah menjual produk NBBM baik di pasar dalam negeri maupun ekspor yang bersumber dari kilang Unit Pengolahan PERTAMINA sendiri, dengan volume penjualan per tahun mencapai sekitar 2 (dua) juta mt dengan memperoleh revenue sekitar 11 (sebelas) trilyun rupiah dan profit sekitar 1,65 trilyun rupiah. Sejalan dengan berubahnya PERTAMINA menjadi PT PERSERO yang mulai fokus pada orientasi profit, Niaga Non BBM mulai menjalankan trading (jual-beli) produk NBBM dengan melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri terutama untuk produk yang mengalami shortage of supply/production dalam rangka untuk meningkatkan profit sekaligus untuk meningkatkan pangsa pasar PERTAMINA. Adapun Reneval Niaga adalah Fungsi yang melakukan perencanaan, evaluasi, pengembangan serta koordinasi untuk mendukung bisnis ke dua Fungsi Unit Usaha diatas yakni Fungsi Niaga Minyak Mentah & BBM dan Fungsi Niaga Non BBM. Aviasi Sebagai salah satu unit bisnis PERTAMINA - perusahan nasional yang bergerak di bidang energi, minyak, gas dan petrokimia - yang melakukan usaha pemasaran serta penyediaan produk dan layanan bahan bakar penerbangan di Indonesia dan Timor Leste, PERTAMINA Aviasi memiliki aspirasi untuk menjadi pemasar dan penyedia layanan bahan bakar penerbangan kelas dunia dengan jaringan global. Hal ini tertuang pada Visi PERTAMINA Aviasi, dan telah menjadi komitmen dan tujuan kami untuk senantiasa mengembangkan value propositions perusahaan bagi pelanggan dan stakeholders lainnya. Dalam penyediaan produk dan layanan, kami memiliki kebijakan, sistem dan prosedur yang ketat dengan perhatian utama pada keselamatan penerbangan melalui pengimplementasian standar internasional tentang persyaratan kualitas dan penanganan produk dengan memperhatikan persyaratan pelanggan, industri dan peraturan lindungan lingkungan.

Contoh surat lamaran kerja , surat penawaran , surat pengunduran diri dan surat permohonan

Surat Lamaran Kerja Tangerang, July 24, 2012 Attention To: Mrs. Humaira Human Resources Department PT. Sejahtera Abadi Jaya Jl. Raya Sukabersih no 44 Tangerang Dear Sir, On this good opportunity, I would like to apply as a Instrumentation and Control System Engineer in your company. My name is Aditya Rian Ramadhan, 22 years old, male, single, energetic and healthy. I am a Control System Engineer and graduated from GunadarmaUniversity on May 2007 with GPA 3.78. I would like to have career to expand my experience. My personality as a hard worker and fast learner type of person would bring benefit to your company. I will be very appreciated if you could give in opportunity to work in your company. Herewith I enclose my curriculum vitae, which will give details of my qualification. I hope my qualifications and experience merit your consideration and look forward to your reply. Sincerely yours, uniknih.com Aditya Rian Ramadhan Phone : 083892049723 Jl. Kemandoran No.23 Tangerang - 15712 Surat Penawaran PT. MITRA AMANAH INDUSTRIAL KAWASAN NUSANTARA BERGANDA KM. 50, BEKASI – INDONESIA WWW. MITRAAMANAH.COM, Phone (021) 8819608 e-mail : mitraamanah@gmail.com September, 25 2012 Marketing Manager Kyo Kane Corporation Hakamaru Nakaguya 89 TAKOHAMA Dear Sir : Through this letter, we introduce Introduce our company to you. Our company named PT. Mitra Amanah Industrial engaged in the textile. In this regard, we would like to offer some of our products that we market. Together we submit this letter along with a list of items each price. We hope that this offer can proceed into a partnership that benefits both parties. We are ready to make presentations and conduct further talks. Thus we submit the offer letter, we say thank you for your attention. Marketing Division Aditya Rian Ramadhan Surat pengunduran diri Jakarta, 14 october 2012 Mr. Arif Setiawan PT. ARIF JAYA MAKMUR SENTOSA Jalan kemandoran 4 no.20 rt03 rw 003 kelurahan grogol utara , kecamatan kebayoran lama , Jakarta selatan Dear Sir....., This is to formally notify you that I am resigning from PT ... as (your title).(date) will be my last day of employment. I greatly appreciate the opportunity I have been given to learn and develop. Thank you for your time and consideration and wish you all the best in the future. Sincerely, Aditya Rian Ramadhan Surat Permohonan Palembang, 17 January 2011 The honourable, American Host Families Los Angeles, California Dear Mr. According to the ad that I read the ‘Spend a Month with an American Family’ in daily ‘Seputar Indonesia ‘on 12 January 2011 I was intending to participate in these activity. My name is Randi Mahardika, I live in palembang, place and date of birth Palembang 17th August 1992, I have a very good health condition, and I can speak English both orally and writing. Now, I am studying at the Politeknik Negeri Sriwijaya. I have a height 169 cm, my weight 57 pounds, brown skin, straight black hair, round eyes, and have a good personality, and I am a serious person, optimistic, diligent, and sociable. I hope I can participate in these activities and can find family when I was in the U.S. later. Thus my application letter, and thank you for your attention. Respectfully, Aditya Rian Ramadhan

Melihat kepribadian berdasarkan golongan darah

Sebagai informasi buat Kamu ternyata di Jepang , ramalan tentang seseorang lebih ditentukan oleh golongan darah daripada zodiak atau shio. Kenapa? Katanya, golongan darah itu ditentukan oleh protein-protein tertentu yang membangun semua sel di tubuh kita dan oleh karenanya juga menentukan psikologi kita. Mmmhh... masuk akal juga, oke untuk mengetahui detail kepribadian masing-masing golongan darah, berikut penjelasannya. SIFAT SECARA UMUM A : Terorganisir, konsisten, jiwa kerja-sama tinggi, tapi selalu cemas (karena perfeksionis) yang kadang bikin org mudah sebel, kecenderungan politik: ‘destra’ B : Nyantai, easy going, bebas, dan paling menikmati hidup, kecenderungan politik: ’sinistra’ O : Berjiwa besar, supel, gak mau ngalah, alergi pada yang detil, kecenderungan politik: ‘centro’ AB : Unik, nyleneh, banyak akal, berkepribadian ganda, kecenderungan politik BERDASARKAN URUTAN Yang paling gampang ngaret soal waktu: 1 B (karena nyantai terus) 2 O (karena flamboyan) 3 AB (karena gampang ganti program) 4 A (karena gagal dalam disiplin) Yang paling susah mentolerir kesalahan orang: 1 A (karena perfeksionis dan narsismenya terlalu besar) 2 B (karena easy going tapi juga easy judging/gampang menuduh/menghakimi) 3 AB (karena asal beda) 4 O (easy judging tapi juga easy pardoning/gampang meminta maaf) Yang paling bisa dipercaya: 1 A (karena konsisten dan taat hukum) 2 O (demi menjaga balance) 3 B (demi menjaga kenikmatan hidup) 4 AB (mudah ganti frame of reference) Yang paling disukai untuk jadi teman: 1 O (orangnya sportif) 2 A (selalu on time dan persis) 3 AB (kreatif) 4 B (tergantung mood ) Kebalikannya, teman yang paling disebelin/tidak disukai: 1 B (egois, easy come easy go, maunya sendiri) 2 AB (double standard) 3 A (terlalu taat dan scrupulous) 4 O (sulit mengalah) MENYANGKUT OTAK DAN KEMAMPUAN Yang paling mudah kesasar/tersesat: 1 B 2 A 3 O 4 AB Yang paling banyak meraih medali di olimpiade olah raga: 1 O (jago olah raga) 2 A (persis dan matematis) 3 B (tak terpengaruh pressure dari sekitar. Hampir seluruh atlet judo , renang dan gulat jepang bergoldaro) 4 AB (alergi pada setiap jenis olah raga) Yang paling banyak jadi direktur dan pemimpin: 1 O (karena berjiwa leadership dan problem-solver/penyelesei masalah) 2 A (karen berpribadi ‘minute’ dan teliti) 3 B (karena sensitif dan mudah ambil keputusan) 4 AB (karena kreatif dan suka ambil resiko) Yang jadi PM jepang rata2 bergolongan darah: O (berjiwa pemimpin) Mahasiswa Tokyo University pada umumnya bergol darah: B Yang paling cocok jadi MC: A (kaya planner berjalan) Yang paling gampang nabung: 1 A (suka menghitung bunga bank) 2 O (suka melihat prospek) 3 AB (menabung karena punya proyek) 4 B (baru menabung kalau punya uang banyak) Yang paling kuat ingatannya 1 O 2 AB 3 A 4 B MENYANGKUT KESEHATAN Yang paling panjang umur: 1 O (gak gampang stress, antibodynya paling joss!) 2 A (hidup teratur) 3 B (mudah cari kompensasi stress) 4 AB (amburadul) Yang paling gampang gendut: 1 O (nafsu makan besar, makannya cepet lagi) hahaahha.... bener banget nih.... 2 B (makannya lama, nambah terus, dan lagi suka makanan enak) 3 A (hanya makan apa yang ada di piring, terpengaruh program diet) 4 AB (makan tergantung mood, mudah kena anoressia) Paling gampang digigit nyamuk adalah golongan dara: O (darahnya manis) Yang paling gampang flu/demam/batuk/ pilek: 1 A (lemah terhadap virus dan pernyakit menular) 2 AB (lemah terhadap hygiene) 3 O (makan apa saja enak atau nggak enak) 4 B (makan, tidur nggak teratur) Apa yang dibuat pada acara makan2 di sebuah pesta: O (banyak ngambil protein hewani, pokoknya daging2an) A (ngambil yang berimbang 4 sehat 5 sempurna) B (suka ambil makanan yang banyak kandungan airnya seperti sup, soto, bakso dsb) AB (hobby mencicipi semua masakan, ‘aji mumpung’) Yang paling cepat botak: 1 O 2 B 3 A 4 AB Yang tidurnya paling nyenyak dan susah dibangunin: 1 B (tetap mendengkur meski ada Tsunami) 2 AB (jika lagi mood, sleeping is everything) 3 A (tidur harus 8 jam sehari, sesuai hukum) 4 O (baru tidur kalau benar2 capek dan membutuhkan) Yang paling cepet tertidur: 1 B (paling mudah ngantuk, bahkan sambil berdiripun bisa tertidur) 2 O (Kalau lagi capek dan gak ada kerjaan mudah kena ngantuk) 3 AB (tergantung kehendak) 4 A (tergantung aturan dan orario) Penyakit yang mudah menyerang: A (stress, majenun/linglung) B (lemah terhadap virus influenza , paru-paru) O (gangguan pencernaan dan mudah kena sakit perut) ini juga bener... AB (kanker dan serangan jantung, mudah kaget) Apa yang perlu dianjurkan agar tetap sehat: A (Karena terlalu perfeksionis maka nyantailah sekali-kali, gak usah terlalu tegang dan serius) B (Karena terlalu susah berkonsentrasi, sekali-kali perlu serius sedikit, meditasi, main catur) O (Karena daya konsentrasi tinggi, maka perlu juga mengobrol santai, jalan-jalan) AB (Karena gampang capek, maka perlu cari kegiatan yang menyenangkan dan bikin lega). Yang paling sering kecelakaan lalu lintas (berdasarkan data kepolisian) 1 A 2 B 3 O 4 AB benar tidaknya tergantung kalian...saya cuma asal ramal

Memahami perbedaaan barang original , OEM (Original Equipment Manufacturing) , dan KW

Barang Original Jenis produk dengan kualitas Original adalah produk yang merupakan barang resmi dari pihak pembuatnya. Barang ini murni di produksi, di seleksi, di standarisasi oleh sang produsen sendiri sehingga kualitas barang benar-benar terjaga dan tidak mengecewakan para pembelinya. Membeli produk Original juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang membelinya apalagi jika merk produk tersebut cukup terkenal di dunia. Produk kualitas OEM Produk OEM sering kali disamakan dengan KW padahal ini sangatlah salah dan jelas berbeda! OEM sendiri singkatan dari Original Equipment Manufacturer dimana merupakan produk yang memiliki kualitas sama dengan Original, lalu dimana perbedaannya? Jika produk Original di produksi oleh pihak pembuatnya sendiri, produk OEM merupakan produk Original pihak pembuat yang diproduksi produsen lain yang juga memiliki nama besar. Masih bingung? Berikut sedikit gambarannya. Misalkan Perusahaan A membuat produk bernama SkyDiver, maka SkyDiver dengan kualitas Original dibuat di Perusahaan A itu sendiri. Nah suatu saat pesanan Perusahaan A begitu banyak sehingga harus mencari partner lain yaitu Perusahaan B untuk membantunya dalam melakukan produksi untuk area tertentu. SkyDiver yang di produksi pada Perusahaan B inilah yang dikatakan sebagai produk kualitas OEM. Meskipun begitu, SkyDiver yang diproduksi oleh Perusahaan B akan tetap dijual dengan menggunakan Brand milik Perusahaan A namun harganya lebih murah dari produk Original. Nah sudah mengerti kan? Produk kualitas KW Super Mungkin istilah kualitas barang ini paling banyak dikenal oleh China dan Indonesia. Bagaimana tidak, China sangat terkenal mahir dalam membuat barang yang sangat mirip dengan produk Original dan bahkan mempunyai kualitas yang hampir 100% sama namun tanpa lisensi / ijin dari produk yang ditiru. Nah barang inilah yang disebut sebagai produk kualitas KW Super. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Nah Indonesialah yang paling banyak menjadi pembelinya sehingga kita bisa menikmati barang berkualitas dengan harga yang lebih murah dari produk OEM, bukan begitu sobat? Hehehe... Produk kualitas KW 1, 2, dan seterusnya Inilah produk dengan kualitas paling bawah atau paling jelek dibandingkan dengan ketiga kualitas diatas. Produk KW dibuat untuk memiliki bentuk semirip mungkin dengan produk Original. Ingat bentuknya saja lho ya bukan kualitasnya, mengapa? Karena produk KW dijual dengan harga yang sangat-sangat murah dan ditujukan pada kaum muda yang ingin bergaya tanpa menguras banyak uang. Untuk produk KW, kualitas KW1 adalah yang paling bagus dan semakin kebawah (KW2, KW3,dst) kualitasnya akan semakin jelek dan lebih murah

Senin, 24 Juni 2013

Analysis of Organizational Culture, Leadership, Compensation, and Work Environment on Employee Performance PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang Distribution

CHAPTER I INTRODUCTION 1.1 BACKGROUND Employees is an important resource for the company. As an executive in the existing activities within the company, and therefore the employees are required to have a good mental attitude, dedicated, disciplined, honest and has a good performance that can support the company's activities for the company to achieve its objectives. Employee performance is a part or the most important element for the company because it provides considerable influence to the survival of the company. Therefore, the management of human resources must be well managed and benar.Dalam this company should always maintain and improve the quality of employee performance. For companies, employees are the most important element in determining the success or failure of a company in achieving its goals. Factors that influence employee performance including organizational culture, leadership, compensation and work environment. According to Gordon (2002:374) organizational culture is seen as one of the sources that support the company's employees to obtain a good performance. Organizational culture enables enterprises to obtain superior employee performance, and organizational culture that are unik.Efektivitas employee performance can also be influenced by the factor of leadership. Effectiveness of employee performance can also be supported by a conducive working environment. This Padakonteks, Davis (2008:129) argues that working in a corporate environment is of significant importance for the employee to perform the activity as this will affect directly or indirectly the activities of workers in it. Oatley in fan Baron Armstrong (2005), argues that performance is not just about what one achieves, but also how to achieve it are concerned. In addition, this opinion is also in line with the opinion of Schermerhorn, Hunt and Osborn (2004) which states that individual performance should be measured through outputs and activities in producing these outputs. Choosing study sites in PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang Distribution, because it is one branch company very much counted on to support the three main objectives of the current government, ie: able to boost national economic growth (pro-growth); expand the provision of field employment (pro-job) and eradicate poverty (pro-poor). One heavy duty performed by PT PLN (Persero) is the national electricity needs, in this case almost 20% of domestic needs from PT PLN (Persero) Distribution Jakarta and Tangerang. Therefore the reliability of human resources owned by PT PLN (Persero) Distribution Jakarta and Tangerang in particular can be expected as the company's assets must be maintained and enhanced both individual skills and abilities as a group. Factors such as organizational culture, leadership, compensation and work environments to determine the performance of employees participate themselves. The fourth variable is also the explanations for why the performance of employees at PT PLN (Persero) Distribution of Jakarta and Tangerang tends to decrease when the resource development efforts of its employees remains unclear and do not with a planned and programmed efforts lead to a reliable system that can impact on improving employee performance. Based on the above, the author became interested in creating a research titled "Analysis of Organizational Culture, Leadership, Compensation, and Work Environment on Employee Performance PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang Distribution". 1.2 PROBLEMS 1. Are variable Organizational Culture, Leadership, Compensation, and Work Environment simultaneous significant effect on Employee Performance PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang Distribution? 2. Are variable Organizational Culture, Leadership, Compensation, and Work Environment Roa partially significant effect on Employee Performance PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang Distribution? 1.3 PURPOSE 1. To determine and analyze the influence of organizational culture, leadership, compensation, and simultaneously work environment on employee performance PT PLN (Persero) Distribution of Jakarta and Tangerang. 2. To determine and analyze the influence of organizational culture, leadership, compensation, and work environment on employee performance partially PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang Distribution 1.4 ADVANTAGE The benefits to be gained from this study are as follows: 1. Benefits for Researchers: The research subjects closely related to Human Resource Management, so by doing this research is expected to writers and all interested parties can better understand it. 2. Benefits For University Gunadarma: Can be used to complete the requirements for a degree thesis at the University Gunadarma and can be used as a library collection Gunadarma University 3. Practical Benefits: This study focused on employees of PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang Distribution as a research object, so expect employees and other interested parties can use this research as a material consideration in decision making CHAPTER II DISCUSSION 2.1 LITERATURE REVIEW 2.1.1 Organizational Culture According Siagian (2001:188), organizational culture is the willingness, ability, and willingness to adjust one's behavior to organizational culture, which is relevant to the willingness, ability, and willingness improve their productivity. Wibowo (2006:347), defines organizational culture is the norms and habits are accepted as true by everyone in the organization, from a few experts in the above definitions can be concluded organizational culture is a system of values that are believed to all members of the organization studied, applied and developed on an ongoing basis function as adhesive systems can be used as a reference and behave within the organization to achieve corporate objectives that have been set. 2.1.2 Compensation According to some expert opinion include the Hasibuan Wather and Davis (2001:133), the compensation is something that a worker received in reply that it provides jobs, both hourly wage or salary periodically, designed and managed by the Human Resources Department. By Handoko (2003:155) compensation was received everything the employee as remuneration for their work, if given the right compensation, the employees will be more satisfied and motivated to achieve organizational goals. Compensation is important for employees as individuals because of the large size of the compensation reflects the value of their work among the employees themselves, their families and communities. Compensation, the employees need to be motivated to keep them working properly and always give the best performance for the company. Goals will be difficult to achieve if the company's employees do not want to explore the potential that was in him to work as closely as possible. 2.1.3 Leadership in an organization, leadership is one of the main factors that contributed to its success in achieving organizational goals. Many experts are trying to define leadership. According to Hughes (2006) states that leadership is a complex phenomenon that involves three main issues, namely the leader, follower, and situation. 2.1.4 Work Environtment According to (Darji Darmodiarjo; 2008; 47) The working environment is an important factor that needs to get the attention of leaders in order to create a good working atmosphere that will result in high employee performance. He also stated that leaders need regular attention to the work environment indicators include: working equipment, comfort, safety, and relationships. 2.1.5 Employee Performance Understanding performance by Mangkunagara (2000:67) is the result of the quality and quantity of work accomplished by an employee in carrying out their duties in accordance with the responsibilities assigned to him. Results of an individual's performance on the performance of the required information, by way of assessing the performance target by comparing with the standard job requirements that have been set. Standard work can be made qualitatively and quantitatively. Performance can only be pushed forward if the person or employee knows and understands the goals that must be achieved as individuals and groups, therefore a leader must be able to define what performance is to be achieved by any individual or group, and ensure that they are aware of what is at them hope, and to keep employees focused on achieving maximum performance, efficient, and effective, while according to Bernardin & Russell (2001:379) performance or performance is as a record of results generated from a particular job function or activity during the period given time. . CHAPTHER 3 RESEARCH METHODOLOGY 3.1. Object Research Research object in this study were employees of PT PLN (Persero) Distribution Jakarta and Tangerang Jalan Raya 1 M.Ridwan Rais in Central Jakarta 3.2 Source of Data Data taken at PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang Distribution is the primary data. Primary data is data obtained by putting a question on the participants intended to shed some light on this previous research 3.3 Data Analysis and Testing Techniques Data processing was performed using the computer program SPSS version 19 for Windows. Simple linear regression analysis was used to analyze. Simple regression analysis model can be formulated as follows: Description: Y : Employee Performance X2 : Compensation X1 : Organizational Culture X3 : Leadership X4 : Work Environtment a : Konstanta b1- b4 : Koefisien e : error CHAPTER 4 RESULT AND DISCUSSION 4.1 Validity test Table 4.1 Validity test Result Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted BO1 71,21 36,592 ,630 ,930 BO2 71,64 36,374 ,729 ,934 BO3 71,36 34,243 ,744 ,934 KE1 71,21 36,592 ,730 ,930 KE2 71,37 32,781 ,880 ,931 KE3 71,31 34,853 ,688 ,937 KE4 71,37 38,781 ,780 ,931 KO1 71,37 32,781 ,780 ,931 KO2 71,32 30,745 ,626 ,934 KO3 71,37 30,781 ,780 ,931 LK1 71,21 39,592 ,830 ,930 LK2 71,39 39,884 ,907 ,939 LK3 71,52 31,709 ,602 ,932 LK4 71,35 31,316 ,702 ,939 KP1 71,21 32,392 ,730 ,930 KP2 71,39 40,544 ,607 ,939 KP3 71,52 37,990 ,702 ,932 source : spss 19.0 processing results (2013) 4.2 Reliability Test Based on the above table, it can be concluded that the overall insturumen used are reliable because the numbers obtained Cronbach's Alpha of .876. Following the calculation of all instruments: Tabel 4.2 Overall Reliability Test Results Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,876 17 source: spss 19.0 processing results (2013). 4.3 Normality Test Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Unstandardized Residual 100 -.52566 .59397 0E-7 .16672222 .046 .241 1.005 .678 Valid N (listwise) 100 Seen that the ratio of skewness: 0.46 / 0,241 = 1.9087, while the kurtosis ratio: 1,005 / 0,678 = 1.4823. Because the ratio of skewness and kurtosis ratio is between -2 to 2, it can be concluded that the distribution of data is normal 4.4 Heteroscedastic Test Based on Figure scatter plot shows that there are points that do not form a specific pattern, and the points spread above and below the 0 on the Y axis, so that it can be concluded that in this study used regression models did not have heteroscedasticity. 4.5 Multicollinearity Test Multicollinearity occurs when the VIF value is more than 10 and tolerance values less than 0.1. To determine whether there is multicollinearity in a regression model can be seen from the VIF (Variance Inflation Factor) contained in each variable. Here are the test results of Multicollinearity. Tabel 4.3 Multicollinearity Test Result Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) BOrata ,137 3,904 KErata ,164 5,836 KOrata ,187 4,359 LKrata ,423 3,799 source: spss 19.0 processing results (2013). Based on the table above can be seen the value of tolerance of variable organizational culture, leadership, compensation, and work environment that shows work no less than 10% or saw Variance Inflation Factor (VIF) no more than 10, it can be said that the regression model these variables are of no multicollinearity problem. 4.6 Multiple Linear Regression Multiple linear regression analysis was conducted to determine the influence of independent variables Organizational Culture (BO), Leadership (KE), Compensation (KO), and Work Environtment (LK) the dependent variable is the Employee Performances (KP) . Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 2.633 .783 3.362 .001 BO .144 .069 .258 2.073 .041 .461 2.171 KE .212 .087 .254 2.426 .017 .651 1.536 KOM .168 .082 .181 2.042 .044 .907 1.103 LING .122 .078 .177 1.667 .120 .558 1.793 a. Dependent Variable: KIP source: spss 19.0 processing results (2013). Dengan melihat pada tabel diatas, di dapat persamaan regresinya adalah: Y = 0,2633 + 0, 144X1 + 0,212X2 + 0,168X3 + 0,122X4 + e 4.7 Discussion of Results From the equation above, it can be seen that: - Constants worth 2,633; This means that if the variable of organizational culture, leadership, compensation, and work environment is 0, then its effect on the performance of employees is 2,633. - Organizational culture variable regression coefficient value 0.144; This means that if the variable of organizational culture to increase by 1 the performance of employees will increase by 0144 assuming a fixed value independent of other variables. - Leadership variable coefficient value 0.212; This means that if the leadership variable increased by 1, the performance of employees will increase by 0212 assuming a fixed value independent of other variables. - The coefficient of the variable compensation is worth 0168; This means that if the variable compensation increased by 1, the performance of employees will increase by 0168 assuming the other independent variables fixed value. - The working environment variable coefficient value 0.122; This means that if the variable compensation increased by 1, the performance of employees will increase by 0122 with another independent variable assuming value is fixed CHAPTER 5 CONCLUSION CONCLUSION 1. Organizational Culture, Leadership, Compensation, and Work Environment simultaneously (together) have a significant effect on the performance of employees of PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang . 2. Organizational Culture, Leadership, Compensation, and Work Environment are partially influential on the performance of employees of PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang Distribution. 3. The most influential variable in this study is leadership variable references Dr.A.A.Anwar Prabu Mangkunegara, Drs., M.Si. Psi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Mangkuprawira, Syafry. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Tuti hairani. 2010. pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada sekolah tinggi ilmu ekonomi lampung di bandar lampung.Jurnal manajemen dan bisnis vol.1 no.1 (oktober) hal (88-100) Eduard L peswanessa. 2008. Pengaruh kesesuaian penempatan kerja terhadap prestasi kerja pegawai (studi pada pegawai kantor BAPPEDA kabupaten nabire, papua). Jurnal aplikasi manajemen. Vol 6 no.2 Agustus 2008 hal (41-48) Falai.2009. Pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap motivasi kerja pegawai kecamatan lowokwari kota malang. Jurnal aplikasi manajemen. Vol.6 no 2. Agustus 2008 hal (98-103) Totok sasongko. 2009. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja Pegawai (studi pada KPAI bina jaya pasuruan). Jurnal aplikasi manajemen vol.7 no.4 november hal (620-628) Muhammad ridha suaib. 2008. Pengaruh lingkungan, prilaku, struktur organisasi dan implementasi system informasi berbasis computer terhadap kinerja Pegawai pemerintah kabupaten sorong, papua. Jurnal aplikasi manajemen. Vol.6 no.2 Agustus 2008. Hal (123-130)