1. PENDAHULUAN
Penelitian ini dibuat dengan didasari pada tingkat penjualan "SPEEDY" dan profit " PT TELKOM INDONESIA TBK " yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dilakukan demi mengetahui apakah strategi bauran marketing ( pemasaran ) yang diterapkan oleh pihak manajemen PT TELKOM telah sesuai dengan sasaran nya atau tidak.
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Potensi pasar layanan internet di Indonesia sangat besar. Menurut proyeksi yang ada, diperkirakan Indonesia memiliki potensi 35 juta pelanggan layanan internet. Akan tetapi, sampai 2010 ini tercatat baru 8 juta pelanggan yang bisa dicakup oleh penyedia jasa layanan internet yang ada di Indonesia.
Kebutuhan data Internet yang cukup besar di Indonesia ini membuat PT TELKOM mengeluarkan produk "SPEEDY" yang secara khusus bertugas sebagai penyedia layanan internet di indonesia.
Pada tahun 2008 PT TELKOM mengeluarkan produk unggulan nya yaitu SPEEDY . SPEEDY adalah produk Layanan Broadband Access dari PT TELKOM dengan basis teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). ADSL dapat menyalurkan data dan suara secara bersamaan (simultan) melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan hingga 384 kbps dari modem sampai dengan BRAS (Broadband Remote Access Server).
Pada awal peluncuran ini, manajemen PT TELKOM menargetkan proses pengenalan produk SPEEDY yang efektif kepada pasar dan kemudian diharapkan menghasilkan penjualan layanan yang telah ditargetkan. Target penjualan sendiri yang ingin dicapai manajemen pada semester 1 (pertama) peluncuran produk SPEEDY ini adalah menutup biaya penggunaan atas layanan yang disediakan kepada pelanggan.
Untuk pengenalan produk dan pemenuhan target penjualan ini, manajemen PT TELKOM mengadopsi strategi bauran pemasaran 4P (Product, Price , Place dan Promotion), yang dikenalkan pertama kali oleh Philip Kotler (1994). Strategi Product didefiniskan sebagai upaya untuk menciptakan produk dengan karakteristik yang diinginkan.
Strategi produk berkaitan dengan produk apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Strategi Price berkaitan dengan penetapan harga yang efektif. Strategi Place berkaitan dengan cara perusahaan menyampaikan produknya ke pelanggan , dan Strategi Promotion berkaitan dengan rangsangan kepada pelanggan untuk membeli produk (Kotler, 1994). Strategi bauran pemasaran ini dianggap sebagai strategi paling mendasar yang harus dimiliki oleh PT TELKOM dalam menjual produk SPEEDY.
Mengutip dari jurnal yang disusun oleh LIA WILLYARTI mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap citra merk terhadap produk , mengemukakan produk yang berkualitas adalah variabel yang dapat digunakan sebagai strategi pemasaran untuk berkompetisi pada pasar yang dipilih. Dalam variabel produk, price , place , promosi, dan pelayanan kepada konsumen (customer service). Strategi bauran pemasaran (4P) apabila dapat dijalankan dengan baik oleh produsen maka akan berpengaruh pada citra merk perusahaan tersebut. Sehingga image perusahaan akan menjadi bagus di mata masyarakat. (Masson, Mayor, F. Ezzel dalam Bob Foster (2008:51))
Menurut Sophia (2008:104), yang terkutip dari jurnal yang sama, menyatakan bahwa citra erk merupakan gambaran jiwa, yang dimiliki oleh produsen berusaha disampaikan kepada pelanggan melalui produk yang dikeluarkan.
Secara umum, strategi bauran pemasaran yang dijalankan oleh PT TELKOM untuk produknya "SPEEDY" adalah sebagai berikut:
- Strategi Product, meliputi :
Konfigurasi SPEEDY di terminal pelanggan. Teknologi ADSL membawa sinyal data dan suara dalam kabel tembaga, kemudian xDSL splitter (Splitter dari DSL-series) memisahkan sinyal suara dan data. Sinyal suara dihubungkan ke pesawat telepon biasa, sedangkan sinyal data disalurkan ke modem ADSL untuk selanjutnya dihubungkan ke komputer. ADSL memberikan privasi serta dedicated bandwidth bagi setiap pengguna, karena setiap pengguna dalam jaringan ADSL mempunyai saluran tersendiri sampai ke perangkat multiplexer di sisi Telkom.
Dunia Broadband
Layanan broadband access memungkinkan berbagai aplikasi multimedia masa depan dapat dinikmati dengan kualitas serta kenyamanan yang optimal. Broadband access sering disebut dengan akses internet kecepatan tinggi (high speed internet access), karena biasanya mempunyai data kecepatan tinggi. Anda bisa mulai menjelajahi dunia Internet masa depan dengan internet 3 dimensi (3D). Aplikasi 3D merupakan layanan terintegrasi yang padat dengan animasi-video-musik.
Siapa yang sebaiknya memilih layanan akses SPEEDY?
SPEEDY tepat digunakan oleh pemakai internet yang sering mengakses data dalam volume besar dengan kecepatan tinggi, serta membutuhkan koneksi internet yang lebih stabil.
SPEEDY juga sesuai untuk kawasan perumahan (households) yang merupakan pengguna internet secara aktif, termasuk SOHO (small office - home office), medium-scale enterprises, sekolah, dan institusi lainnya.
SPEEDY sangat sesuai untuk aplikasi-aplikasi dalam bentuk video interaktif dan kecepatan yang tinggi, seperti aplikasi permainan secara online (game-online) yang memadukan aliran audio dan video (audio and video streaming) hingga menjadi sangat smooth dan jernih.
Aplikasi-aplikasi lainnya dalam dunia broadband internet di antaranya, adalah:
• Akses internet kecepatan tinggi.
• Multitask, download file, browsing, akses ke web-mail pada saat yang bersamaan tetap dengan kecepatan yang nyaman.
• Streaming media, Anda dapat menonton high quality streaming media di PC seperti video musik, movie traillers, konser musik, siaran televisi, siaran radio dan lain-lain.
• Mengoperasikan PC (personal computer) dari lokasi jauh (remote), sampai dengan 24 jam sehari 7 hari seminggu tanpa henti.
• Mengoperasikan PC yang tersambung ke akses LAN (local area network), misalnya untuk teleworking, SOHO. Aplikasi yang mendukung program belajar jarak jauh (distance learning).
• Aplikasi untuk video conference.
• Aplikasi untuk online game, home shopping, video on demand, dll.
- Strategi Price, meliputi:
Speedy menyediakan berbagai pilihan paket layanan sesuai dengan kebutuhan di rumah maupun bisnis Anda, baik paket berjenis time-based maupun paket unlimited dengan pilihan kecepatan yang bervariasi.
Paket Mail (Limited 15 Jam 1 Mb/s)
Dengan kecepatan 1 Mb/s downstream dan 256 kb/s upstream dan harga yang murah, paket ini ditujukan untuk pengenalan Internet, atau untuk pengguna yang jarang menggunakan Internet tetapi menginginkan koneksi yang cepat.
Paket Chat (Limited 50 Jam 1 Mb/s)
Dengan kecepatan 1 Mb/s downstream dan 256 kb/s upstream dan harga yang terjangkau, Anda dapat melakukan koneksi internet dengan kecepatan tinggi dengan durasi yang lebih panjang.
Paket Socialia (Unlimited 384 kb/s)
Dengan kecepatan 384 kb/s downstream dan 96 kb/s upstream tanpa batas waktu, Anda dapat berinternet sepuasnya untuk browsing maupun chatting.
Paket Load (Unlimited 512 kb/s)
Dengan kecepatan 512 kb/s downstream dan 128 kb/s upstream tanpa batas waktu, Anda dapat berinternet sepuasnya untuk browsing yang lebih cepat, download, maupun chatting.
Paket Familia (Unlimited 1 Mb/s)
Dengan kecepatan 1 Mb/s downstream dan 256 kb/s upstream, serta alokasi kapasitas ke gateway internasional yang lebih besar, paket ini ditargetkan bagi para profesional, atau bagi penggunaan internet rumah tangga yang dishare hingga ke 10 pengguna.
Paket Executive (Unlimited 2 Mb/s)
Dengan kecepatan 2 Mb/s downstream dan 512 kb/s upstream, serta alokasi kapasitas ke gateway internasional yang lebih besar, paket ini ditargetkan untuk keperluan bisnis dan perkantoran dengan penggunaan Internet yang dishare hingga ke 20 pengguna.
Paket Biz (Unlimited 3 Mb/s)
Dengan kecepatan 3 Mb/s downstream dan 512 kb/s upstream, serta alokasi kapasitas ke gateway internasional yang lebih besar, paket ini ditargetkan untuk keperluan bisnis dan perkantoran dengan penggunaan internet yang dishare hingga lebih dari 30 pengguna.
- Strategi Place, meliputi:
Pada saat ini SPEEDY telah masuk ke berbagai kota besar dan kecil di seluruh indonesia. Adapun target SPEEDY adalah pelajar dan mahasiswa , kalangan menengah dan menengah atas yang membutuhkan koneksi internet super cepat. Calon pelanggan SPEEDY dapat mendatangi PLAZA TELKOM untuk berlangganan SPEEDY.
- Strategi Promotion, meliputi:
Promosi produk SPEEDY dilakukan melalui media massa dan media elektronik . Selain itu, banner-banner di tempat-tempat publik juga dimanfaatkan untuk mengenalkan produk SPEEDY kepada masyarakat. Website dan Customer call dimanfaatkan untuk membantu calon pelanggan yang ingin mendapatkan informasi yang lebih detail.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian yang dipaparkan di atas, maka permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah:
- Apakah karakteristik produk SPEEDY yang ditawarkan berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian produk SPEEDY ?
- Apakah harga produk SPEEDY yang ditawarkan memberikan pengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian produk SPEEDY?
- Apakah metode distribusi perangkat dan layanan SPEEDY memberikan pengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian produk SPEEDY?
- Apakah promosi yang dilakukan untuk produk SPEEDY memberikan pengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian produk SPEEDY?
- Apakah karakteristik produk, harga yang ditetapkan, distribusi dan promosi secara bersama-sama mempengaruhi secara positif keputusan pembelian produk SPEEDY ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Dengan permasalahan penelitian sebagaimana dirumuskan di atas, maka penelitian ditujukan untuk mengidentifikasi pengaruh strategi bauran pemasaran 4P yang dilaksanakan oleh PT TELKOM untuk produk layanan internet SPEEDY terhadap keputusan pembelian. Pengaruh bauran pemasaran ini dilihat dalam pandangan strategi yang bekerja sendiri-sendiri (parsial) maupun pandangan bahwa strategi bekerja secara simultan (bersama-sama).
MANFAAT PENELITIAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah deskripsi tentang pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk SPEEDY. Informasi yang didapat dari penelitian ini dapat digunakan oleh manajemen PT TELKOM untuk menganalisa lebih detil mengenai strategi bauran pemasarannya, dalam rangka meningkatkan volume penjualan produk SPEEDY.
Jika disimpulkan bahwa strategi bauran pemasaran sudah memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk SPEEDY, maka kesimpulan penelitian ini dapat menjadi dasar bagi perusahaan untuk meneliti lebih lanjut bila terjadi tidak terpenuhinya target penjualan produk SPEEDY.
KERANGKA KONSEPTUAL
Sebenarnya, teori tentang keputusan pembelian telah sangat banyak dirumuskan oleh para peneliti dewasa ini. Akan tetapi, pada penelitian ini, keputusan pembelian akan dianalisa berdasarkan strategi bauran pemasaran karena bauran pemasaran adalah tahapan yang paling mendasar untuk mengenalkan produk baru di pasar, sebagaimana tahapan yang sekarang dilalui oleh produk SPEEDY.
Bauran Pemasaran 4P diperkenalkan pertama kali oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management (1994). Ada empat pilar yang mesti diperhatikan oleh manajemen dalam memasarkan produknya, yaitu karakteristik produk yang ingin dibuat (product), harga yang ingin ditetapkan (price), cara pendistribusian produk ke pelanggan (place) dan cara merangsang calon pelanggan untuk membeli produk (promotion).
2. LANDASAN TEORI
2.1 TEORI-TEORI
Teori tentang "PRODUCT"
Ada banyak teori yang dikemukakan oleh beberapa tokoh yang membahasas tentang konsumen dan keputusan yang diambil olehnya dalam pemenuhan kebutuhan. Salah satunya adalah teori kepuasan pelanggan (Customer Satifaction) atau sering disebut juga dengan Total Customer Satisfaction yang dikemukakan oleh Barkelay dan Saylor (1994:82). Begitu juga definisi singkat tentang kualitas yang dinyatakan oleh Juran (1993:3) bahwa kualitas adalah kepuasan pelanggan.
Menurut Porter (1996), keunggulan suatu produk agar dapat diterima dan bertahan di pasar ditentukan oleh ciri khas atau keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk lain yang ada di pasar.
O’Conner (1994) menyebutkan bahwa karakteristik kualitas produk yang menentukan kelebihannya dalam pandangan pengguna atau pelanggan.
Inovasi produk juga merupakan salah satu pendorong daya saing bagi produk dan perusahaan. Menurut Everett M. Rogers (1961), inovasi dapat dilakukan dengan penciptaan gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang.
Teori tentang "PRICE"
Philip Kotler dan Gary Armstrong (2010), strategi dalam penetapan harga bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya: harga bundling, harga predatory, harga berbasis kompetisi, harga cost plus, harga berorientasi pasar, harga premium, harga psikologis, harga dinamis, dll.
Penggunaan strategi harga sangat bergantung dengan kondisi yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan. Dalam kasus produk SPEEDY, perusahaan menggunakan strategi berbasis kompetisi yang dikombinasikan dengan harga berorientasi pasar. Harga layanan SPEEDY ditetapkan bersaing dengan produk lain dalam rangka memenangkan kompetisi dengan para pesaing. Harga yang bersaing ini juga digagas untuk memenuhi kebutuhan sasaran pelanggan yang menghendaki layanan internet super cepat.
Teori tentang "PLACE"
Yang paling mendasar dalam strategi placing adalah metode yang paling memungkinkan produk dapat diakses oleh calon pelanggan (Kotler, 1994). Pada kasus produk SPEEDY, manajemen memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada untuk membangun skala ekonomis dibanding jika harus membangun infrastruktur baru.
Menurut Losch, Lokasi penjualan sangat berpengaruh lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin malas membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada di pasar atau di dekat pasar.
Teori tentang "PROMOTION"
Menurut Philip Kotler (1997 : 153) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), hubungan masyarakat (public relation) dan publisitas(publicity), promosi penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing) adalah bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan.
Menurut Schoell (1993:424), Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan.
2.2 HIPOTESIS
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kerangka konseptual yang telah dibangun, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan menjadi sebagai berikut:
Ada pengaruh signifikan secara bersama-sama variabel-variabel bauran pemasaran yaitu PRODUK , PRICE , PLACE , dan PROMOSI terhadap keputusan pelanggan untuk membeli atau tidak membeli produk SPEEDY.
2.3 Pengembangan Hipotesis
Pengaruh yang signifkan dari variabel-variabel bauran pemasaran akan diketahui apabila hasil analisis terhadap beberapa pelanggan telah diketahui besarannya. Variabel itu sendiri berhubungan satu sama lain untuk pembentukan citra yang baik dari produk SPEEDY. Pencitraan itulah yang kemudian membangun loyalitas pelanggan dan pada akhirnya memberikan kepuasan tersendiri bagi masing-masing konsumen.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pada analisis ini adalah PLAZA TELKOM, yang beralamatkan di jalan srengseng raya , kelurahan meruya utara , kecamatan kebon jeruk , Jakarta Barat
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian yang dihimpun untuk penelitian ini adalah dari para pelanggan yang datang membayar tagihan speedy ke PLAZA TELKOM. Objek yang diteliti dibatasi hanya pada tingkat kepuasan pelanggan-pelanggan tersebut terhadap variabel-variabel produk , place , price dan promotion yang dirasakan oleh pelanggan internet SPEEDY.
3.3 Identifikasi Variabel
Variabel dikelompokkan menjadi dua, yaitu variabel bebas ( independent ) dan variabel terikat ( dependent ). Dalam penelitian untuk analisis ini yang menjadi varabel bebas yaitu Produk, Place, Price dan Promotion. Sebaliknya, variabel dependent (terikat) adalah kepuasan konsumen terhadap segala sesuatu yang didapati dari pelayanan PT TELKOM dan produk SPEEDY.
STRATEGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Berdasarkan latar belakangnya, maka penelitian ini dirancang sebagai jenis penelitian terapan yang secara khusus membahas kasus yang dialami oleh PT TELKOM dalam menjual produk SPEEDY mereka. Berdasarkan tujuannya, maka penelitian ini dirancang sebagi penelitian deskriptif asosiatif yang ingin menguji ada atau tidaknya pengaruh bauran pemasaran terhadap volume penjualan.
Berdasarkan data yang akan diambil, maka penelitian ini akan lebih fokus kepada penelitian data kuantitatif. Proses pencarian data kualitatif mungkin diperlukan pada persiapan penelitian, terutama dalam rangka mengidentifikasi lebih detail strategi-strategi yang sudah diterapkan perusahaan termasuk juga profil pelanggan di berbagai daerah.
Berdasar teknik yang akan digunakan, penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey untuk pengambilan sampel yang diambil dari populasi pelanggan SPEEDY dalam periode September - Oktober 2011 . Penelitian dilakukan dengan pengambilan data di lapangan melalui penyebaran kuesioner.
Jenis dan Pengambilan Data
Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data yang diambil secara langsung dari responden melalui kuesioner. Sedangkan data sekunder meliputi data-data yang dimiliki oleh manajemen PT TELKOM antara lain : data penjualan, laporan rugi-laba, data pelanggan, dokumen-dokumen strategi.
Metode Penyampelan (Sampling)
Populasi dari data primer yang akan diambil melalui kuesioner adalah keseluruhan pelanggan SPEEDY di Indonesia yang terdaftar dalam periode September - Oktober 2011.
Sampel penelitian ini akan diambil dari populasi tersebut dengan menggunakan langkah sebagai berikut:
* · Sampel – Pelanggan SPEEDY
- Purposive Sampling dalam penentuan kota responden
Saat ini SPEEDY dapat melayani hampir di seluruh kota di Indonesia , seperti : Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang, Jabodetabek, Denpasar, Solo, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, dll. Penelitian ini tidak akan mengambil responden yang merepresentasikan seluruh kota tersebut, tetapi responden akan diambil dari beberapa kota dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, seperti: jumlah pelanggan di kota tersebut, profil kota, rata-rata profil pelanggan, jumlah komplain di kota tersebut, dll.
- Stratified Sampling dalam pengelompokan pelanggan di masing-masing kota terpilih
Setelah penentuan kota, maka populasi pelanggan di kota-kota terpilih akan distratifikasi (stratified sampling) berdasarkan profilnya, yaitu: pelanggan perusahaan, pelanggan mahasiswa dan pelajar, pelanggan rumah tangga dan pelanggan pekerja.
- Simple Random Sampling
Berdasarkan populasi pelanggan masing-masing kota (yang terpilih), yang sudah distratifikasi, responden akan dipilih dengan metode simple random sampling untuk setiap kelompok populasi berdasarkan stratifikasi. Jumlah sampel di masing-masing kota akan ditentukan secara proporsional berdasarkan jumlah pelanggan.
Kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pada Semester I/2011 memberikan indikasi terus tumbuh dibandingkan dengan Semester I/2010. Ini ditunjukkan dengan pertumbuhan pelanggan yang cukup berarti Sampai semester I/2011 dengan Jumlah pelanggan Speedy naik sebesar 41,3% dari sebelumnya 1.41 juta menjadi 2 juta pelanggan.
Sebenarnya ada banyak sekali formula untuk penentuan jumlah sampel, dan ini ditentukan oleh tingkat keakuratan penelitian yang diinginkan. Jumlah sampel berlatar belakang sebagai pelanggan (n), yang akan diambil dalam penelitian ini, akan ditentukan berdasarkan formula sampling yang disusun sebagai berikut (Zigmund, 2000):
n = [Z.S / E]^2
(dimana Z adalah nilai standard sesuai dengan tingkat keyakinan, S adalah standar deviasi sampel atau estimasi standar deviasi populasi dan E adalah tingkat kesalahan yang dapat diterima).
Dengan metode ini, maka sampel diharapkan mampu mengarahkan hasil penelitian sesuai dengan tingkat keyakinan yang telah ditetapkan di awal penelitian.
Model Kuesioner
Kuesioner akan disiapkan dalam bentuk terstruktur dan tidak disembunyikan. Pertanyaan akan dibuat berurutan dalam masing-masing kategori bauran pemasaran dan memungkinkan responden memahami maksud dari pertanyaan yang diajukan.
Semua variabel-variabel ( product , place , price , promotion ) di atas akan diukur dengan skala Likert, seperti yang dilakukan Ni Nyoman Yuliarmi , Lia Wilyarti dan Putu Riyasa di dalam jurnalnya . Kuesioner akan disiapkan dalam skala likert 1-5, dari sikap “tidak setuju” menuju “setuju”.
Uji Validitas dan Reliabilitas (Keandalan) Kuesioner
Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, rancangan kuesioner akan diujicobakan dulu kepada 40 responden diluar sampel yang akan diambil untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner tersebut. Kuesioner yang valid dan reliable akan mengarahkan kepada terciptanya hasil penelitian yang valid dan reliable pula.
Validitas kuesioner mengandung pengertian bahwa kuesioner tersebut mampu mengukur apa yang memang ingin diukur dalam penelitian ini. Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi hasil kuesioner atas 40 sampel uji coba. Untuk menguji signifikansi dari korelasi ini, maka akan diuji lanjut dengan rumus t-test. Jika nilai t hitung pada hasil sampel uji coba ini lebih besar dari t tabel maka kuesioner dianggap telah valid.
Keandalan kuesioner mengandung pengertian bahwa kuesioner sebagai alat ukur tersebut memberikan hasil yang konsisten jika diujikan pada orang yang sama berulang-ulang tetapi dengan waktu yang berbeda. Pada penelitian ini, keandalan kuesioner akan diuji dengan mengecek konsistensi internal-nya; yaitu dilakukan dengan mencobakan instrumen sekali saja kemudia data yang diperoleh dianalisa dengan formula tertentu. Formula yang akan digunakan untuk menguji keandalan kuesioner penelitian ini adalah dengan formula Kuder Richardson 20 (KR. 20), sebagai berikut:
Ri = [k / (k-1)] [(s^2 – ∑p.q.) / s^2]
(Dimana k adalah jumlah item dalam instrumen, p adalah proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1, q = 1 – p, dan s adalah total varians).
Analisa Data
Rumusan Hipotesis penelitian ini adalah:
Ho: b1, b2, b3, b4 = 0, yaitu bauran pemasaran produk SPEEDY tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan berlangganan SPEEDY
H alternatif: bi,b2,b3,b4 ≠ 0, yaitu bauran pemasaran produk SPEEDY berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan berlangganan SPEEDY
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa regresi logistik, yaitu analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependennya (responden) merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi biasanya hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau 1, dalam hal ini berlangganan atau tidak berlangganan
Dengan standar rumusan sebagai berikut:
Log (P / 1 – P) = b0.0 + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + b4.X4
Dimana:
P : kemungkinan bahwa Y (keputusan berlangganan) =1
b : koefisien regresi
X1 : nilai product (produk) dalam penilaian responden
X2 : nilai tempat (place) dalam penilaian responden
X3 : nilai harga (price) dalam penilaian responden
X4 : nilai promosi ( promotion) dalam penilaian responden
Setelah regresi didapatkan, maka pengaruh korelasi diukur dengan uji t dan uji F, sebagai berikut:
- Uji t dilakukan untuk mengukur pengaruh X terhadap Y dengan secara individual/parsial. Misalnya pengaruh X1 terhadap Y dengan asumsi X yang lain konstan. Hipotesisnya:
* Ho: b1 = 0, produk tidak mempengaruhi secara positif keputusan berlangganan
* Ha: b1 > 0, produk mempengaruhi secara positif keputusan berlangganan
Dengan tingkat keyakinan 95%, jika t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima.
Jika
- Uji F dilakukan untuk mengukur pengaruh X dan Y secara bersama-sama/simultan. Hipotesisnya:
* Ho: b1,b2,b3.b4 = 0, keseluruhan bauran pemasaran secara bersama-sama tidak berpengaruh secara positif terhadap keputusan berlangganan
* Ha: b1, b2, b3, b4 > 0, keseluruhan bauran pemasaran secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap keputusan berlangganan
Saran dan Kesimpulan
Berdasarkan penelitian diatas, maka peneliti menarik kesimpulan atas penelitan yang telah dilakukan kepada pelanggan SPEEDY , semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang berkepentingan dalam meningkatkan upaya persepsi citra merek SPEEDY di masa yang akan datang.
5.1 Saran
- Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel X1 lebih dominan mempengaruhi citra merek SPEEDY maka , peneliti menyarankan kepada PT TELKOM untuk meningkatkan kualitas produk nya yaitu SPEEDY dengan menambah fitur , aplikasi, agar para pelanggan SPEEDY setia untuk berlangganan. Dan agar SPEEDY dapat lebih berkembang dan mampu bersaing dengan produk sejenis di masa yang akan datang.
5.2 Kesimpulan
- Dari hasil pengamatan yang telah diteliti menggunakan regresi logistik Log (P / 1 – P) = b0.0 + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + b4.X4 dengan uji t dan uji F yang diperoleh untuk variabel produk.
- Dari hasil hipotesis sementara yang didapat oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa produk SPEEDY yang mengutamakan kualitas berpengaruh signifikan yang positif dalam meningkatkan citra merek SPEEDY di kalangan pelanggan internet.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Sutrisno, Metodology Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1989
Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004
Nur Indriantoro, Supomo, B., (1999), Metodologi Penelitian Bisnis,
Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta
Liawillyarti.wordpress.com
Mariozefanya.blogspot.com
RENJO blog's adalah blog nya orang ter-santai di antara semua mahasiswa di indonesia...wakwaw
Minggu, 16 Oktober 2011
Selasa, 11 Oktober 2011
Tugas PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen Adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.
Dua wujud konsumen
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Berikut ini adalah beberapa konsep yang ada pada perilaku konsumen :
1. Production concept
Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang efisien dan distribusi yang intensif.
2. Product concept
Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang lengkap.
3. Selling concept
Marketer memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara sepihak untuk diproduksi.
4. Marketing concept
Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian memproduksi produk yang diinginkan konsumen. Konsep ini disebut marketing concept.
5. Market segmentation
Membagi kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen.
6. Market targeting
Memlih satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan.
7. Positioning
Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalam pikiran konsumen.
Menyediakan nilai pelanggan didefinisikan sebagai rasio antara keuntungan yang dirasakan sumber-sumber (ekonomi, fungsional dan psikologi) digunakan untuk menghasilkan keuntungan-keuntungan tersebut. Keuntungan yang telah dirasakan berupa relative dan subjektif.
Kepuasan pelanggan adalah persepsi individu dari performa produk atau jasa dalam hubungannya dengan harapan-harapan.
Mempertahankan konsumen adalah bagaimana mempertahankan supaya konsumen tetap loyal dengan satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, hamper dalam semua situasi bisnis, lebih mahal untuk mencari pelanggan baru dibandingkan mempertahankan yang sudah ada.
Etika pasar dan tanggung jawab social
Konsep pemasaran social mewajibkan semua pemasar wapada terhadap prinsip tanggung jawab social dalam memasarkan barang atau jasa mereka, oleh sebab itu pemasar harus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan dari targt pasar mereka. Praktek etika dan tangung jawab social dalah bisnis yang bagus, tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi menghasilkan kesan yang baik.
Model sederana dari pengambilan keputusan yang dibuat oleh pelanggan :
- Input stage mempengaruhi pengakuan konsumen dari sebuah kebutuhan produk dan terdiri dari dua (2) sumber informasi, yaitu usaha pemasaran perusahaan dan pengaruh sosiologi dari luar pelanggan.
- Output stage terdiri dari dua (2) pendekatan yang erat hubungannya dengan aktivitas pengambilan keputusan yang sudah diambil.
The Traditional Marketing Concept Value and Retention Focused Marketing
- Hanya membuat sesuatu yang dapat dijual selaindari mencoba untuk menjual apa yang telah dibuat.
- Jangan memfokuskan kepada produk, fokuskan pada kebutuhan yang memuaskan.
- Menyesuaikan produk pasar dan jasa dengan konsumen daripada melihat penawaran dari pesaing.
- Meneliti kebutuhan konsumen dan karakteristiknya.
- Mengerti proses perilaku pembelian dan keuntungannya terhadap perilaku konsumen.
- Segmentasi pasar berdasrkan kebutuhan konsumen dari segi geografi, demografi, psikologi, sosiokultural, gaya hidup dan karakteristik lainnya. o Menggunakan teknologi yang dapat membantu konsumen untuk menyesuaikan diri terhadap apa yang kita buat.
- Focus pada nilai suatu produk, sebanding dengan kebutuhan yang telah dipuaskan.
- Memanfaatkan dan mengerti kebutuhan konsumen untuk meningkatkan penawaran yang diterima konsumen lebih baik dari penawaran pesaing.
- Meneliti tingkat keuntungan disertai dengan bermacam-macam kebutuhan konsumen dan karakteristiknya.
- Mengerti perilaku konsumen dalam hubungannya dengan produk perusahaan.
- Menggunakan segmentasi hybrid yang mengkombinasikan sementasi tradisional dengan data pada tingkat pembelian konsumen dan pola penggunaan pada produk.
RISET KONSUMEN
Bidang riset konsumen dikembangkan sebagai perluasan bidang riset pemasaran, hampir semata-mata memfokuskan perhatiannya pada perilaku konsumen bukannya pada aspek-aspek lain dalam proses pemasaran. Hasil-hasil riset pasar dan juga hasil riset konsumen digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan manajerial. Alasan pertama mempelajari perilaku konsumen adalah untuk memungkinkan para pemasar meramalkan bagaimana para konsumen akan bereaksi terhadap berbagai pesan promosi dan untuk memahami cara mereka mengambil keputusan membelinya
PARADIGMA RISET KONSUMEN
Para peneliti konsumen periode pertama hanya sedikit memikirkan pengaruh suasana hati, emosi, atau situasi terhadap keputusan konsumen. Mereka percaya bahwa pemasaran hanya merupakan ilmu ekonomi terapan, dan bahwa para konsumen adalah pengambil keputusan yang rasional, yang secara obyektif menilai barang dan jasa yang tersedia bagi mereka dan hanya memilih yang memberikan manfaat tertinggi dengan harga yang terendah.
Para peneliti konsumen sekarang ini menggunakan dua macam metodologi riset yang berbeda untuk mempelajari perilaku konsumen, yaitu :
- Riset Kuantitatif
Bersifat desktiptif dan digunakan oleh para peneliti untuk memahami pengaruh berbagai masukan promosi terhadap konsumen, sehingga memungkinkan para marketer meramalkan perilaku konsumen.
- Riset Kualitatif
Terdiri dari wawancara, kelompok focus, analisis kiasan, riset kolase, dan teknik proyeksi. Teknik-teknik ini terutama digunakan untuk memperoleh gagasan baru untuk kampanye promosi.
Perbandingan antara Positivisme dan Interpretivisme :
TUJUAN
Positivisme Peramalan tindakan konsumen
Interpretivisme Memahami berbagai praktik konsumsi
METODOLOGI
Positivisme Kuantitatif
Interpretivisme Kualitatif
ASUMSI
Positivisme
• Rasionalitas
• Sebab dan akibat perilaku dapat dikenali dan dipisahkan
• Penyebab perilaku dapat dikenali
• Peristiwa dapat diukur secara obyektif
• Hasil riset dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar
Interpretivisme
• Tidak ada kebenaran tunggal dan obyektif
• Realitas adalah subyektif
• Sebab dan akibat tidak dapat dipisahkan
• Interaksi peneliti/responden mempengaruhi hasil riset
• Hasil riset sering tidak digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar
PROSES RISET KONSUMEN
1) Menentukan tujuan riset
2) Mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder
3) Merancang studi riset primer
4) Mengumpulkan data primer
5) Menganalisis data
6) Mempersiapkan laporan hasil riset
MODEL PROSES RISET KONSUMEN
MENYUSUN TUJUAN RISET
Langkah pertama dalam proses riset konsumen adalah menentukan tujuan studi. Menentukan tujuan studi merupakan hal penting bagi para manajer pemasaran dan peneliti untuk menentukan maksud dan tujuan studi, serta untuk menjamin agar rancangan riset itu tepat. Pernyataan tujuan yang dipertimbangkan secara teliti membantu menentukan jenis dan mutu informasi yang dibutuhkan.
MENGUMPULKAN DATA SEKUNDER
Pencarian data sekunder biasanya mengiringi pernyataan tujuan. Informasi sekunder adalah setiap data yang dihasilkan oleh organisasi dari luar, data dari dalam perusahaan untuk studi sebelumnya. Hasil riset sekunder terkadang sudah memberikan pengertian yang cukup mengenai masalah yang ada sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan riset primer. Sering data sekunder menjadi petunjuk dan pengaruh bagi rancangan riset primer.
MERANCANG RISET PRIMER
Rancangan studi riset didasarkan pada tujuan studinya. Jika informasi deskriptif dibutuhkan, maka studi kuantitatif yang dilakukan; jika tujuannya adalah memperoleh gagasan baru, maka studi kualitatif yang dilakukan. Karena pendekatan untuk tiap-tiap jenis riset berbeda dari sudut metode pengumpulan data, rancangan sampel, dan macam alat pengumpulan data yang digunakan, tiap-tiap pendekatan riset dibahas secara terpisah sebagai berikut.
RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF
Metode Pengumpulan Data
Ada tiga cara untuk mengumpulkan data primer dalam riset kuantitatif :
- Penelitian Observasi
- Eksperimentasi
- Survei
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dikembangkan sebagai bagian dari desain riset untuk mengatur pengumpulan data dan untuk menjamin agar semua responden ditanya dengan pertanyaan yang sama dan dengan urutan yang sama.
Instrumen pengumpulan data meliputi :
- Daftar Pertanyaan
- Daftar Pernyataan Pandangan Pribadi
- Skala Sikap
RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF
Metode Pengumpulan Data
Pilihan teknik pengumpulan data untuk studi kualitatif meliputi :
- Wawancara yang Mendalam
- Kelompok Fokus
- Teknik Proyektif
- Analisis Kiasan
Penentuan Sampel
SAMPEL PROBABILITAS
• Sampel acak sederhana
• Sampel acak sistematis
• Sampel acak bertingkat
• Sampel kelompok (daerah)
SAMPEL NONPROBABILITAS
• Sampel yang memudahkan
• Sampel yang ditentukan
• Sampel kuota
PENGUMPULAN DATA
Sebagaimana sudah dinyatakan sebelumnya, studi kualitatif biasanya memerlukan para pakar ilmu pengetahuan soaial yang sangat terlatih untuk mengumpulkan data. Studi kuantitatif biasanya memerlukan staf lapangan yang dipekerjakan dan dilatih langsung oleh peneliti atau dikontrak dari perusahaan yang mengkhususkan diri dalam menyelenggarakan wawancara lapangan.
ANALISIS
Pada riset kualitatif, moderator atau pelaksana tes biasanya menganalisis semua jawaban yang diterima. Pada riset kuantitatif, peneliti mengawasi analisis tersebut. Semua jawaban terbuka pertama-tama diubah menjadi kode dan diukur, kemudian ditabulasikan dan dianalisis dengan menggunakan program analisis canggih yang menghubungkan data menurut berbagai variabel yang dipilih dan mengelompokkan data menurut ciri-ciri demografis yang dipilih.
PERSIAPAN LAPORAN
Pada riset kualitatif maupun kuantitatif, laporan riset memuat juga kesimpulan singkat mengenai hasil-hasil riset. Tergantung kepada penugasan dari manajemen pemasaran, laporan riset mungkin perlu atau tidak perlu memasukkan rekomendasi mengenai tindakan pemasaran. Isi laporan memuat uraian lengkap mengenai metodologi yang digunakan, dan, untuk riset kuantitatif, juga memuat berbagai tabel dan grafik untuk mendukung berbagai temuannya.
CONTOH KASUS
Seorang konsumen mengkonsumsi dua macam barang , yaitu A dan B. kepuasan total (utilitas total) yang diperoleh dari mengkonsumsi kedua macam barang tersebut ditunjukkan oleh persamaan berikut ini:
TU = A1/3 B2/3
Harga barang A(Pa) = 8, harga barang B(Pb) = 16. Kepuasan total maksimum yang dapat diperoleh dari mengkonsumsi barang A dan barang B adalah 10. Tentukan jumlah barang A dan jumlah barang B yang harus dikonsumsi agar diperoleh kepuasan maksimum.
Jawaban kasus 4.3
Pa = 8 ; Pb = 16 ; TU = 10
TU = A1/3 B2/3
10 = A1/3 B2/3
A1/3 = 10/B2/3
(A1/3) 3 = (10/B2/3)3
A = 103/B2
A = 103/ B-2
B3 = 103 B = 10
A = 103 B3 = 103(10)-2 = 10
Jadi , Konsumen akan memperoleh kepuasan total sebesar 10 (kepuasan total maksimum) dengan mengkonsumsi barang A dan barang B masing-masing sebanyak 10 unit.
DAFTAR PUSTAKA
-Bagus nur cahyo , oktober , 2006 ( http://bagus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9999/Kasus_Bab_IV.doc )
Dua wujud konsumen
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Berikut ini adalah beberapa konsep yang ada pada perilaku konsumen :
1. Production concept
Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang efisien dan distribusi yang intensif.
2. Product concept
Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang lengkap.
3. Selling concept
Marketer memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara sepihak untuk diproduksi.
4. Marketing concept
Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian memproduksi produk yang diinginkan konsumen. Konsep ini disebut marketing concept.
5. Market segmentation
Membagi kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen.
6. Market targeting
Memlih satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan.
7. Positioning
Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalam pikiran konsumen.
Menyediakan nilai pelanggan didefinisikan sebagai rasio antara keuntungan yang dirasakan sumber-sumber (ekonomi, fungsional dan psikologi) digunakan untuk menghasilkan keuntungan-keuntungan tersebut. Keuntungan yang telah dirasakan berupa relative dan subjektif.
Kepuasan pelanggan adalah persepsi individu dari performa produk atau jasa dalam hubungannya dengan harapan-harapan.
Mempertahankan konsumen adalah bagaimana mempertahankan supaya konsumen tetap loyal dengan satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, hamper dalam semua situasi bisnis, lebih mahal untuk mencari pelanggan baru dibandingkan mempertahankan yang sudah ada.
Etika pasar dan tanggung jawab social
Konsep pemasaran social mewajibkan semua pemasar wapada terhadap prinsip tanggung jawab social dalam memasarkan barang atau jasa mereka, oleh sebab itu pemasar harus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan dari targt pasar mereka. Praktek etika dan tangung jawab social dalah bisnis yang bagus, tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi menghasilkan kesan yang baik.
Model sederana dari pengambilan keputusan yang dibuat oleh pelanggan :
- Input stage mempengaruhi pengakuan konsumen dari sebuah kebutuhan produk dan terdiri dari dua (2) sumber informasi, yaitu usaha pemasaran perusahaan dan pengaruh sosiologi dari luar pelanggan.
- Output stage terdiri dari dua (2) pendekatan yang erat hubungannya dengan aktivitas pengambilan keputusan yang sudah diambil.
The Traditional Marketing Concept Value and Retention Focused Marketing
- Hanya membuat sesuatu yang dapat dijual selaindari mencoba untuk menjual apa yang telah dibuat.
- Jangan memfokuskan kepada produk, fokuskan pada kebutuhan yang memuaskan.
- Menyesuaikan produk pasar dan jasa dengan konsumen daripada melihat penawaran dari pesaing.
- Meneliti kebutuhan konsumen dan karakteristiknya.
- Mengerti proses perilaku pembelian dan keuntungannya terhadap perilaku konsumen.
- Segmentasi pasar berdasrkan kebutuhan konsumen dari segi geografi, demografi, psikologi, sosiokultural, gaya hidup dan karakteristik lainnya. o Menggunakan teknologi yang dapat membantu konsumen untuk menyesuaikan diri terhadap apa yang kita buat.
- Focus pada nilai suatu produk, sebanding dengan kebutuhan yang telah dipuaskan.
- Memanfaatkan dan mengerti kebutuhan konsumen untuk meningkatkan penawaran yang diterima konsumen lebih baik dari penawaran pesaing.
- Meneliti tingkat keuntungan disertai dengan bermacam-macam kebutuhan konsumen dan karakteristiknya.
- Mengerti perilaku konsumen dalam hubungannya dengan produk perusahaan.
- Menggunakan segmentasi hybrid yang mengkombinasikan sementasi tradisional dengan data pada tingkat pembelian konsumen dan pola penggunaan pada produk.
RISET KONSUMEN
Bidang riset konsumen dikembangkan sebagai perluasan bidang riset pemasaran, hampir semata-mata memfokuskan perhatiannya pada perilaku konsumen bukannya pada aspek-aspek lain dalam proses pemasaran. Hasil-hasil riset pasar dan juga hasil riset konsumen digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan manajerial. Alasan pertama mempelajari perilaku konsumen adalah untuk memungkinkan para pemasar meramalkan bagaimana para konsumen akan bereaksi terhadap berbagai pesan promosi dan untuk memahami cara mereka mengambil keputusan membelinya
PARADIGMA RISET KONSUMEN
Para peneliti konsumen periode pertama hanya sedikit memikirkan pengaruh suasana hati, emosi, atau situasi terhadap keputusan konsumen. Mereka percaya bahwa pemasaran hanya merupakan ilmu ekonomi terapan, dan bahwa para konsumen adalah pengambil keputusan yang rasional, yang secara obyektif menilai barang dan jasa yang tersedia bagi mereka dan hanya memilih yang memberikan manfaat tertinggi dengan harga yang terendah.
Para peneliti konsumen sekarang ini menggunakan dua macam metodologi riset yang berbeda untuk mempelajari perilaku konsumen, yaitu :
- Riset Kuantitatif
Bersifat desktiptif dan digunakan oleh para peneliti untuk memahami pengaruh berbagai masukan promosi terhadap konsumen, sehingga memungkinkan para marketer meramalkan perilaku konsumen.
- Riset Kualitatif
Terdiri dari wawancara, kelompok focus, analisis kiasan, riset kolase, dan teknik proyeksi. Teknik-teknik ini terutama digunakan untuk memperoleh gagasan baru untuk kampanye promosi.
Perbandingan antara Positivisme dan Interpretivisme :
TUJUAN
Positivisme Peramalan tindakan konsumen
Interpretivisme Memahami berbagai praktik konsumsi
METODOLOGI
Positivisme Kuantitatif
Interpretivisme Kualitatif
ASUMSI
Positivisme
• Rasionalitas
• Sebab dan akibat perilaku dapat dikenali dan dipisahkan
• Penyebab perilaku dapat dikenali
• Peristiwa dapat diukur secara obyektif
• Hasil riset dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar
Interpretivisme
• Tidak ada kebenaran tunggal dan obyektif
• Realitas adalah subyektif
• Sebab dan akibat tidak dapat dipisahkan
• Interaksi peneliti/responden mempengaruhi hasil riset
• Hasil riset sering tidak digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar
PROSES RISET KONSUMEN
1) Menentukan tujuan riset
2) Mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder
3) Merancang studi riset primer
4) Mengumpulkan data primer
5) Menganalisis data
6) Mempersiapkan laporan hasil riset
MODEL PROSES RISET KONSUMEN
MENYUSUN TUJUAN RISET
Langkah pertama dalam proses riset konsumen adalah menentukan tujuan studi. Menentukan tujuan studi merupakan hal penting bagi para manajer pemasaran dan peneliti untuk menentukan maksud dan tujuan studi, serta untuk menjamin agar rancangan riset itu tepat. Pernyataan tujuan yang dipertimbangkan secara teliti membantu menentukan jenis dan mutu informasi yang dibutuhkan.
MENGUMPULKAN DATA SEKUNDER
Pencarian data sekunder biasanya mengiringi pernyataan tujuan. Informasi sekunder adalah setiap data yang dihasilkan oleh organisasi dari luar, data dari dalam perusahaan untuk studi sebelumnya. Hasil riset sekunder terkadang sudah memberikan pengertian yang cukup mengenai masalah yang ada sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan riset primer. Sering data sekunder menjadi petunjuk dan pengaruh bagi rancangan riset primer.
MERANCANG RISET PRIMER
Rancangan studi riset didasarkan pada tujuan studinya. Jika informasi deskriptif dibutuhkan, maka studi kuantitatif yang dilakukan; jika tujuannya adalah memperoleh gagasan baru, maka studi kualitatif yang dilakukan. Karena pendekatan untuk tiap-tiap jenis riset berbeda dari sudut metode pengumpulan data, rancangan sampel, dan macam alat pengumpulan data yang digunakan, tiap-tiap pendekatan riset dibahas secara terpisah sebagai berikut.
RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF
Metode Pengumpulan Data
Ada tiga cara untuk mengumpulkan data primer dalam riset kuantitatif :
- Penelitian Observasi
- Eksperimentasi
- Survei
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dikembangkan sebagai bagian dari desain riset untuk mengatur pengumpulan data dan untuk menjamin agar semua responden ditanya dengan pertanyaan yang sama dan dengan urutan yang sama.
Instrumen pengumpulan data meliputi :
- Daftar Pertanyaan
- Daftar Pernyataan Pandangan Pribadi
- Skala Sikap
RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF
Metode Pengumpulan Data
Pilihan teknik pengumpulan data untuk studi kualitatif meliputi :
- Wawancara yang Mendalam
- Kelompok Fokus
- Teknik Proyektif
- Analisis Kiasan
Penentuan Sampel
SAMPEL PROBABILITAS
• Sampel acak sederhana
• Sampel acak sistematis
• Sampel acak bertingkat
• Sampel kelompok (daerah)
SAMPEL NONPROBABILITAS
• Sampel yang memudahkan
• Sampel yang ditentukan
• Sampel kuota
PENGUMPULAN DATA
Sebagaimana sudah dinyatakan sebelumnya, studi kualitatif biasanya memerlukan para pakar ilmu pengetahuan soaial yang sangat terlatih untuk mengumpulkan data. Studi kuantitatif biasanya memerlukan staf lapangan yang dipekerjakan dan dilatih langsung oleh peneliti atau dikontrak dari perusahaan yang mengkhususkan diri dalam menyelenggarakan wawancara lapangan.
ANALISIS
Pada riset kualitatif, moderator atau pelaksana tes biasanya menganalisis semua jawaban yang diterima. Pada riset kuantitatif, peneliti mengawasi analisis tersebut. Semua jawaban terbuka pertama-tama diubah menjadi kode dan diukur, kemudian ditabulasikan dan dianalisis dengan menggunakan program analisis canggih yang menghubungkan data menurut berbagai variabel yang dipilih dan mengelompokkan data menurut ciri-ciri demografis yang dipilih.
PERSIAPAN LAPORAN
Pada riset kualitatif maupun kuantitatif, laporan riset memuat juga kesimpulan singkat mengenai hasil-hasil riset. Tergantung kepada penugasan dari manajemen pemasaran, laporan riset mungkin perlu atau tidak perlu memasukkan rekomendasi mengenai tindakan pemasaran. Isi laporan memuat uraian lengkap mengenai metodologi yang digunakan, dan, untuk riset kuantitatif, juga memuat berbagai tabel dan grafik untuk mendukung berbagai temuannya.
CONTOH KASUS
Seorang konsumen mengkonsumsi dua macam barang , yaitu A dan B. kepuasan total (utilitas total) yang diperoleh dari mengkonsumsi kedua macam barang tersebut ditunjukkan oleh persamaan berikut ini:
TU = A1/3 B2/3
Harga barang A(Pa) = 8, harga barang B(Pb) = 16. Kepuasan total maksimum yang dapat diperoleh dari mengkonsumsi barang A dan barang B adalah 10. Tentukan jumlah barang A dan jumlah barang B yang harus dikonsumsi agar diperoleh kepuasan maksimum.
Jawaban kasus 4.3
Pa = 8 ; Pb = 16 ; TU = 10
TU = A1/3 B2/3
10 = A1/3 B2/3
A1/3 = 10/B2/3
(A1/3) 3 = (10/B2/3)3
A = 103/B2
A = 103/ B-2
B3 = 103 B = 10
A = 103 B3 = 103(10)-2 = 10
Jadi , Konsumen akan memperoleh kepuasan total sebesar 10 (kepuasan total maksimum) dengan mengkonsumsi barang A dan barang B masing-masing sebanyak 10 unit.
DAFTAR PUSTAKA
-Bagus nur cahyo , oktober , 2006 ( http://bagus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9999/Kasus_Bab_IV.doc )
Minggu, 09 Oktober 2011
ANALISA TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT INDONESIA dan DUNIA TERHADAP WORLD CUP 2010
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada abad ke-21 ini , animo masyarakat indonesia terhadap olahraga sepakbola terus meningkat dengan signifikan. Bahkan tidak jarang , akibat dari sebuah pertandingan sepakbola , tidak jarang seseorang sampai rela begadang bahkan meninggalkan aktivitas mereka demi menonton club / negara favorite mereka bertanding. Dengan dukungan pelayanan yang baik dari media elektronik untuk menyiarkan pertandingan-pertandingan bertaraf internasional seperti " WORLD CUP SOUTH AFRICA 2010 " yang telah lalu , masyarakat Indonesia sangat menyambut dengan hati gembira karena disuguhi pertandingan sepakbola antar negara di dunia tersebut.
Bagi para penggila bola, momen tersebut tentunya tidak akan dilewatkan begitu saja, banyak yang sudah jauh hari mempersiapkan diri. Bagi mereka yang berduit alias berkocek tebal, mereka dengan mudah bisa membeli tiket pertandingan untuk piala dunia nanti. Sementara buat yang berkantong pas-pasan, atau berminat tapi sudah kehabisan tiket…, toh gak ada salahnya bila cukup menonton di televisi.
Piala Dunia pertama yang diselenggarakan oleh negara Afrika telah berakhir pada 10 juli 2010 kemarin dengan Spanyol keluar sebagai juaranya. Namun pertandingan-pertandingan dalam turnamen world cup kali ini dianggap kurang seru dan gagal menghadirkan sebuah tontonan menarik. Stadion yang didesain super modern, antusiasme yang besar dari masyarakat serta uniknya mendengar prediksi-prediksi para dukun setempat seputar turnamen terganggu oleh pengorganisasian acara yang kurang efektif , kriminalitas yang sering terjadi dan masalah internal seperti masalah sosial yang terjadi antara pemerintah dan masyarakat salah satu kota penyelenggara, Cape Town dan masalah keuangan negara tersebut , sedikit merusak citra bangsa Afrika khususnya sang tuan rumah Afrika Selatan.
Mengutip dari tulisan yang dibuat Tony Roshan Samara dari George Mason university di Virginia mengenai World Cup South Africa 2010 , mengemukakan bahwa penyelenggaraan world cup kali ini kurang menarik dikarenakan berbagai faktor seperti Miskin gol, cuaca dingin, dan kurangnya momen-momen seru yang tak terlupakan serta jarangnya pemain-pemain menampilkan performa kelas dunia membuat Piala Dunia tahun ini dinilai mengecewakan , jelas samara
James Stewart , seorang pengamat dan pakar sepakbola dari amerika mengatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan degradasi kepuasan masyarakat terhadap world cup 2010 di afrika selatan dikarenakan faktor seperti Stadion , teknik individual pemain , jumlah gol , serta kualitas gol yang sangat minim bila dibandingkan dengan world cup 2006 di jerman.
Dari dua pendapat pengamat diatas , dapat disimpulkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap World Cup dipengaruhi oleh variabel-variabel berikut :
1. STADION , yaitu kualitas dan kecanggihan stadion tersebut.
2. KUALITAS PEMAIN , yaitu kualitas seorang pemain mencetak gol , dan menggunakan skill individual serta kerjasama dengan rekan 1 tim.
3. JUMLAH GOL , Kurangnya jumlah gol yang tercipta adalah aspek terburuk dari Piala Dunia 2010. Hanya tercipta rata-rata 2,27 gol di setiap pertandingan.
4. KUALITAS GOL , Minim nya momen-momen menegangkan saat sebuah gol tercipta ,, jarang sekali terlihat di piala dunia 2010 .
5. GUGUR-nya TIM UNGGULAN , Siapa yang pernah menyangka jika pemain bintang macam Lionel Messi, Wayne Rooney, Fernando Torres dan Kaka malah tak mencetak satu gol pun? Atau siapa yang bisa percaya kalau ternyata di Piala Dunia 2010 penyerang-penyerang yang berkibar di klub masing-masing seperti Didier Drogba dan Cristiano Ronaldo tak bisa berbuat banyak untuk membela negara mereka?
Variabel-variabel itulah yang mempengaruhi kepuasan masyarakat Indonesia dan Dunia terhadap World Cup. Maka , sekarang yang menjadi pertanyaan adalah , apakah sang tuan rumah berikutnya , yaitu "BRAZIL" , sudah benar-benar belajar dari kegagalan World Cup 2010 yang lalu, dan akan menerapkan strategi yang jitu berkenaan dengan 5 faktor variabel yang mempengaruhi kepuasan masyarakat tersebut , sehingga dapat menciptakan kepuasan maksimal pada world cup Brazil 2014 mendatang. Sehubungan dengan pertanyaan tersebut maka judul tulisan ini adalah: " ANALISA TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT INDONESIA dan DUNIA TERHADAP WORLD CUP 2010 "
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah: " Seberapa Besar Hubungan Variabel - Variabel ( stadion , kualitas pemain , jumlah gol , kualitas gol , tim unggulan ) Terhadap Kepuasan Masyarakat Indonesia dan Dunia kepada penyelenggaraan WORLD CUP "
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui serta menganalisis hubungan antara variabel-variabel ( stadion , kualitas pemain , jumlah gol , kualitas gol , tim unggulan ) terhadap kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan WORLD CUP.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada abad ke-21 ini , animo masyarakat indonesia terhadap olahraga sepakbola terus meningkat dengan signifikan. Bahkan tidak jarang , akibat dari sebuah pertandingan sepakbola , tidak jarang seseorang sampai rela begadang bahkan meninggalkan aktivitas mereka demi menonton club / negara favorite mereka bertanding. Dengan dukungan pelayanan yang baik dari media elektronik untuk menyiarkan pertandingan-pertandingan bertaraf internasional seperti " WORLD CUP SOUTH AFRICA 2010 " yang telah lalu , masyarakat Indonesia sangat menyambut dengan hati gembira karena disuguhi pertandingan sepakbola antar negara di dunia tersebut.
Bagi para penggila bola, momen tersebut tentunya tidak akan dilewatkan begitu saja, banyak yang sudah jauh hari mempersiapkan diri. Bagi mereka yang berduit alias berkocek tebal, mereka dengan mudah bisa membeli tiket pertandingan untuk piala dunia nanti. Sementara buat yang berkantong pas-pasan, atau berminat tapi sudah kehabisan tiket…, toh gak ada salahnya bila cukup menonton di televisi.
Piala Dunia pertama yang diselenggarakan oleh negara Afrika telah berakhir pada 10 juli 2010 kemarin dengan Spanyol keluar sebagai juaranya. Namun pertandingan-pertandingan dalam turnamen world cup kali ini dianggap kurang seru dan gagal menghadirkan sebuah tontonan menarik. Stadion yang didesain super modern, antusiasme yang besar dari masyarakat serta uniknya mendengar prediksi-prediksi para dukun setempat seputar turnamen terganggu oleh pengorganisasian acara yang kurang efektif , kriminalitas yang sering terjadi dan masalah internal seperti masalah sosial yang terjadi antara pemerintah dan masyarakat salah satu kota penyelenggara, Cape Town dan masalah keuangan negara tersebut , sedikit merusak citra bangsa Afrika khususnya sang tuan rumah Afrika Selatan.
Mengutip dari tulisan yang dibuat Tony Roshan Samara dari George Mason university di Virginia mengenai World Cup South Africa 2010 , mengemukakan bahwa penyelenggaraan world cup kali ini kurang menarik dikarenakan berbagai faktor seperti Miskin gol, cuaca dingin, dan kurangnya momen-momen seru yang tak terlupakan serta jarangnya pemain-pemain menampilkan performa kelas dunia membuat Piala Dunia tahun ini dinilai mengecewakan , jelas samara
James Stewart , seorang pengamat dan pakar sepakbola dari amerika mengatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan degradasi kepuasan masyarakat terhadap world cup 2010 di afrika selatan dikarenakan faktor seperti Stadion , teknik individual pemain , jumlah gol , serta kualitas gol yang sangat minim bila dibandingkan dengan world cup 2006 di jerman.
Dari dua pendapat pengamat diatas , dapat disimpulkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap World Cup dipengaruhi oleh variabel-variabel berikut :
1. STADION , yaitu kualitas dan kecanggihan stadion tersebut.
2. KUALITAS PEMAIN , yaitu kualitas seorang pemain mencetak gol , dan menggunakan skill individual serta kerjasama dengan rekan 1 tim.
3. JUMLAH GOL , Kurangnya jumlah gol yang tercipta adalah aspek terburuk dari Piala Dunia 2010. Hanya tercipta rata-rata 2,27 gol di setiap pertandingan.
4. KUALITAS GOL , Minim nya momen-momen menegangkan saat sebuah gol tercipta ,, jarang sekali terlihat di piala dunia 2010 .
5. GUGUR-nya TIM UNGGULAN , Siapa yang pernah menyangka jika pemain bintang macam Lionel Messi, Wayne Rooney, Fernando Torres dan Kaka malah tak mencetak satu gol pun? Atau siapa yang bisa percaya kalau ternyata di Piala Dunia 2010 penyerang-penyerang yang berkibar di klub masing-masing seperti Didier Drogba dan Cristiano Ronaldo tak bisa berbuat banyak untuk membela negara mereka?
Variabel-variabel itulah yang mempengaruhi kepuasan masyarakat Indonesia dan Dunia terhadap World Cup. Maka , sekarang yang menjadi pertanyaan adalah , apakah sang tuan rumah berikutnya , yaitu "BRAZIL" , sudah benar-benar belajar dari kegagalan World Cup 2010 yang lalu, dan akan menerapkan strategi yang jitu berkenaan dengan 5 faktor variabel yang mempengaruhi kepuasan masyarakat tersebut , sehingga dapat menciptakan kepuasan maksimal pada world cup Brazil 2014 mendatang. Sehubungan dengan pertanyaan tersebut maka judul tulisan ini adalah: " ANALISA TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT INDONESIA dan DUNIA TERHADAP WORLD CUP 2010 "
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah: " Seberapa Besar Hubungan Variabel - Variabel ( stadion , kualitas pemain , jumlah gol , kualitas gol , tim unggulan ) Terhadap Kepuasan Masyarakat Indonesia dan Dunia kepada penyelenggaraan WORLD CUP "
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui serta menganalisis hubungan antara variabel-variabel ( stadion , kualitas pemain , jumlah gol , kualitas gol , tim unggulan ) terhadap kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan WORLD CUP.
Langganan:
Postingan (Atom)